LENTERAMERAH – Video tentang Presiden ke-7 Jokowi saat menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Dalam video tersebut, Jokowi tampak hadir mewakili Presiden terpilih Prabowo Subianto di pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.
Kehadiran Jokowi di Vatikan justru memicu narasi negatif karena ia tampak tidak berinteraksi dengan para pemimpin dunia lainnya.
Dalam rekaman yang berdurasi kurang dari satu menit, Jokowi terlihat berada di area terbuka Basilika Santo Petrus, tempat jenazah Paus Fransiskus disemayamkan.
Ia didampingi oleh Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, serta Ignasius Jonan. Namun, momen tersebut menjadi sorotan karena Jokowi tampak berdiri seorang diri di tengah para pemimpin dunia yang saling berjabat tangan dan berbincang.
Sejumlah warganet menilai momen itu sebagai bentuk “pengabaian” terhadap Jokowi oleh para pemimpin dunia.
Mereka mengaitkan peristiwa di Vatikan itu dengan insiden lama, ketika Jokowi disebut tidak menyalami mantan Wakil Presiden Try Sutrisno saat acara peringatan HUT ke-79 TNI di Monas, Jakarta, pada Sabtu (5/10).
Dalam peristiwa di Monas, video memperlihatkan Jokowi berjalan bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Secara berurutan, Jokowi menyalami Jusuf Kalla dan Boediono. Namun, saat melintas di depan Try Sutrisno, yang kala itu mengenakan seragam TNI dan sudah berdiri, Jokowi tampak langsung melewatinya tanpa bersalaman, dan justru menyapa Sinta Nuriyah, istri almarhum Gus Dur.
Momen tersebut sebelumnya sempat viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Twitter @BangPino__ pada Minggu (7/10), yang menuliskan, “Momen Jokowi tak menyalami Mantan Wakil Presiden ke-6 Bpk Tri Sutrisno padahal pak Tri sudah berdiri tapi hanya dilewati saja…”
Berbagai spekulasi pun bermunculan. Ada yang beranggapan Jokowi tak dikenal luas oleh para pemimpin dunia, sementara lainnya menyebut peristiwa di Vatikan ini sebagai “balasan alam” atas sikap Jokowi kepada Try Sutrisno.
Video yang memperlihatkan suasana di Lapangan Santo Petrus, Vatikan itu, menunjukkan Jokowi tetap berdiri di antara para pelayat, sementara interaksi antar pemimpin dunia lainnya berlangsung hangat. Fenomena ini memicu diskusi luas tentang bagaimana diplomasi personal Jokowi dipersepsikan di mata dunia internasional. ***