LENTERAMERAH – India serang Pakistan dengan rudal pada Rabu (7/5) waktu setempat, sebagai respons atas pembunuhan puluhan wisatawan Hindu di Kashmir pada akhir April 2025.
Penyerangan rudal-rudal India menargetkan wilayah yang saat ini berada di bawah kendali Pakistan, termasuk dua lokasi di Kashmir dan lima titik di Provinsi Punjab timur.
Serangan tersebut menyebabkan tiga orang tewas dan 12 lainnya luka-luka, berdasarkan laporan kantor berita Reuters. India mengklaim bahwa serangan itu menyasar infrastruktur teroris di Pakistan dan wilayah Kashmir yang disengketakan.
Ledakan keras terdengar di beberapa lokasi dan menyebabkan listrik padam di ibu kota Kashmir yang dikuasai Pakistan, Muzaffarabad.
“Kami dapat mengonfirmasi sedikitnya tujuh wilayah sipil telah menjadi sasaran rudal India yang ditembakkan dari wilayah udara India,” kata Menteri Pertahanan Pakistan Khawaha Asif seperti dikutip dari The Guardian.
Ia juga menyatakan, “Kami sedang dalam proses melakukan pembalasan. Anda akan melihat respons Pakistan sebelum pagi.” Pakistan menyebut bahwa serangan India menyasar fasilitas sipil, bukan teroris seperti yang diklaim oleh India.
Pemerintah India menyebut serangan mereka sebagai bagian dari “Operasi Sindoor.” “Beberapa waktu lalu, angkatan bersenjata India meluncurkan ‘Operasi Sindoor’, menyerang infrastruktur teroris di Pakistan dan Jammu dan Kashmir yang diduduki Pakistan dari mana serangan teroris terhadap India telah direncanakan dan diarahkan,” tulis pernyataan resmi Pemerintah India.
Mereka menegaskan bahwa serangan dilakukan secara “terfokus, terukur, dan tidak bersifat eskalatif” serta menghindari fasilitas militer. Namun, klaim ini dibantah oleh Asif yang menuding serangan India mengenai instalasi militer dan mengundang media internasional untuk membuktikan bahwa target India bukan markas teroris.
“Semua lokasi yang menjadi target adalah lokasi sipil,” tegas Asif.
Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyatakan negaranya sedang mempersiapkan tanggapan tegas terhadap serangan tersebut. Ia menegaskan bahwa seluruh komponen bangsa bersatu mendukung respons militer. “Bangsa Pakistan dan angkatan bersenjata Pakistan tahu betul bagaimana menghadapi musuh,” kata Sharif. “Kami tidak akan pernah membiarkan musuh berhasil dalam tujuan jahatnya,” tambahnya.
Juru Bicara militer Pakistan Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry turut menyampaikan bahwa militer Pakistan siap membalas pada waktu yang dipilih sendiri.
Konflik ini menarik perhatian Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia menyatakan sudah mendapat laporan terkait serangan India ke Pakistan. Meskipun memahami latar belakang konflik, Trump menyayangkan penggunaan kekuatan militer dan berharap kedua negara dapat segera meredakan ketegangan.”Saya kira orang-orang tahu sesuatu akan terjadi berdasarkan masa lalu. Mereka telah berjuang selama beberapa dekade dan abad, jika Anda benar-benar memikirkannya,” ujarnya kepada France24. ***