LENTERAMERAH – Usulan untuk ganti Wapres Gibran Rakabuming Raka kini semakin ramai disuarakan, termasuk didukung mantan Kepala BIN dan Wakil Danjen Kopassus, Sutiyoso. 

Dukungan ini muncul setelah Forum Purnawirawan TNI mendeklarasikan permintaan resmi untuk mengganti Wapres Gibran. 

Dalam deklarasi itu, 103 Jenderal, 73 Laksamana, 65 Marsekal, dan 91 Kolonel purnawirawan turut menandatangani surat sikap tersebut, yang salah satunya meminta pergantian wapres Gibran.

Sutiyoso, dalam wawancara di kanal YouTube Hersubeno Point pada Jumat, 25 April 2025, mengungkapkan kekhawatirannya terkait masa depan kepemimpinan Indonesia jika Gibran harus menggantikan Prabowo Subianto. 

“Kita doakan Presiden Prabowo sehat, selamat, bahkan bisa lanjut satu periode lagi. Tapi andai kata amit-amit beliau berhalangan, siapa yang otomatis jadi presiden? Wakil Presiden, itu konstitusi kita,” kata Sutiyoso.

Dalam pandangannya, pengalaman Gibran dinilai terlalu minim untuk mengelola negara sebesar Indonesia, meskipun ia sukses dalam bisnis kecil seperti martabak dan pisang goreng. 

“Mereka (anak-anak Jokowi) jual martabak, pisang goreng, konon katanya sukses,” sindir Sutiyoso dalam kesempatan yang sama.

Sutiyoso juga mengingatkan bahwa Jokowi sendiri pernah menyatakan bahwa anak-anaknya tidak berminat masuk ke dunia politik. “Tetapi tiba-tiba masuk politik, jadi Wali Kota Solo,” tambahnya. 

Sutiyoso, yang memiliki kedekatan historis dengan Solo dan sekitarnya karena pernah bertugas di Grup 2 Kopassus Kartasura, menilai karakter Solo yang homogen membuat pengalaman Gibran di tingkat kota tidak cukup untuk tantangan nasional.

“Baru dua tahun memimpin Solo, itu daerah homogen, tantangannya sedikit. Tiba-tiba melompat ke skala nasional,” ujar Sutiyoso. Ia pun menggambarkan karier politik Gibran seperti grafik yang “melenting” tajam dalam waktu yang sangat singkat.

Sementara itu, dari sisi Istana, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto, menanggapi dinamika ini. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto menghormati kekhawatiran para purnawirawan tersebut. 

“Presiden memang menghormati dan memahami pikiran-pikiran itu. Karena kita tahu, beliau dan para purnawirawan satu almamater, satu perjuangan, satu pengabdian,” kata Wiranto dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Kamis, 24 April 2025.

Namun, Wiranto menegaskan bahwa Presiden Prabowo berpesan agar masyarakat tidak ikut memperkeruh suasana. “Beliau meminta agar masyarakat tidak ikut berpolemik soal ini,” tambahnya. Harapannya, polemik mengenai posisi Gibran ini tidak menimbulkan kegaduhan nasional di tengah situasi politik yang dinamis. ***

Leave a Reply